Pengalaman Umroh Backpacker

Penulis: Yanuar Mahfudz Safarudin

Setiap muslim pasti memiliki kerinduan untuk mengunjungi baitullah (haji dan umroh), negeri yang diberkahi, masjid al haram di mekah al mukaromah, yang shalat di wilayahnya setara dengan seratus ribu kali lipat dibanding shalat di tempat lain. Tak hanya umroh menggunakan biro, umroh mandiri (atau biasa disebut umroh backpacker) juga mulai diminati oleh jamaah haji dari seluruh dunia. Namun tak semua jamaah memiliki pengetahuan maupun pengalaman untuk melaksanakan umroh backpacker. Tulisan ini merupakan rangkuman dari pengalaman penulis saat melaksanakan umrah backpacker pada Desember 2023, dan bertujuan untuk menjadi referensi kepada calon jamaah sekalian yang ingin melaksanakan umroh. Tulisan ini mencakup pengurusan visa, trasportasi antar kota, transportasi dalam kota, tips memilih hotel, obat-obatan, hingga makanan di tanah suci.

Mata uang dan jual beli

Mata uang yang digunakan di Arab Saudi adalah riyal, yang satu riyalnya bernilai kurang lebih 4000 rupiah. Untuk mendapatkan riyal, jamaah dapat menukar pada money exchanger di Indonesia, atau dapat juga menarik uang di ATM yang berlogo mastercard atau visa ketika sampai di Saudi. Saya pribadi menyarankan untuk membeli riyal sekitar 500 hingga 1000 riyal (2-4 juta rupiah) sebagai pegangan awal ketika sampai ke tanah suci, dan sisa kebutuhan riyalnya dapat ditarik pada mesin ATM di Saudi.

Disarankan pula, sebelum jamaah berangkat umroh untuk membuat kartu ATM yang berlogo Mastercard dan Visa, yang ada logo RFID. Hanya ATM yang berlogo Mastercard dan Visa saja yang dapat digunakan untuk melakukan penarikan uang dalam bentuk riyal di Saudi. Adapun kartu ATM yang berlogo RFID, nantinya diperlukan untuk mempermudah pembayaran berupa tap (non cash), mirip QRIS yang digunakan di Indonesia.

Kartu ATM yang berlogokan mastercard dan dilengkapi dengan logo RFID

Selain riyal, pada beberapa toko dan penjual, mereka juga menerima rupiah sebagai alat pembayaran. Toko yang menerima rupiah meliputi beberapa toko kelontong baladiyah/baqala (mirip warung indo dan alfa di Indonesia), penjual emperan (biasa menjual sajadah atau parfum) di trotoar menuju masjid al haram, dan pasar tradisional.

Visa

Saya menggunakan jasa biro untuk pembuatan visa. Di sini saya tekankan, bahwa tidak semua biro bersedia untuk mengurus hanya visa saja tanpa memakai jasa travel mereka untuk perjalanan dan hotel. Hanya biro tertentu yang menerima pembuatan visa umroh. Biaya yang saya keluarkan untuk visa, kurang lebih 400 riyal atau 1.6 sd 1.8 juta perorang untuk 90 hari single entry, artinya jamaah dapat melakukan umroh dengan durasi maksimal 90 hari. Untuk dokumen, jamaah hanya perlu meyiapkan passport dan foto dengan latar putih untuk mengurus visa tersebut.

Tiket Pesawat

Sangat disarankan untuk jamaah memesan tiket jauh-jauh hari, dengan tujuan untuk mendapatkan tiket promo dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Sebagai perbandingan, tiket promo dapat dibeli dengan harga 4 juta rupiah sedangkan harga normalnya dapat mencapai 6 hingga 8 juta rupiah.

Perbedaan harga tiket low dan peak season

Kapan sebaiknya melaksanakan umroh backpacker?

Ada beberapa pertimbangan dalam memilih tanggal keberangkatan umroh, di antaranya biaya, cuaca, dan keutamaan ibadah, namun satu hal yang pasti bahwa jamaah tidak boleh melaksanakan umroh pada saat musim haji. Apabila mempertimbangkan biaya, maka pilihlah tanggal di luar bulan ramadhan, karena ketika bulan ramadhan harga hotel akan berkali lipat lebih mahal. Apabila mempertimbangkan cuaca, maka pilihlah tanggal pada saat cuaca tidak panas (mulai dari november hingga maret) dengan temperatur tertinggi 30℃. Bulan Juni hingga Agustus adalah puncak musim panas, dan temperatur ruangan tertinggi pada bulan tersebut dapat mencapai 42℃. Prakiraan cuaca di Mekah dapat dilihat pada URL berikut (link). Apabila pertimbangan utamanya adalah keutamaan ibadah, maka pilihlah waktu saat bulan ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir pada bulan suci tersebut.

Perbandingan cuaca di Mekah pada bulan November dan Juli

Transportasi antar kota

Apabila jamaah dari Jeddah hendak menuju Mekah, maka ada beberapa opsi yang dapat dipakai antara lain:

  1. Taksi resmi Jeddah; Menggunakan taksi resmi jeddah akan memerlukan biaya sekitar 300 riyal untuk 3-4 orang penumpang dan diantar hingga depan hotel atau masjid, tergantung permintaan. Pemesanan taksi dapat dilakukan dari bandara King Abdul Aziz Jeddah. Penggunaan taksi ini jauh lebih praktis dan ekonomis apabila rombongan jamaah lebih dari satu orang, sehingga masing-masing jamaah membayar dengan harga patungan.
  2. Kereta cepat haramain (Haramain Highspeed Railway HHR); Apabila menggunakan kereta cepat, tiket kereta dari Jeddah ke Mekah adalah sekitar 70 hingga 100 riyal perorang. Sangat disarankan untuk tidak memesan tiket kereta yang terlalu berdekatan dengan jadwal landing, karena setelah landing jamaah perlu antre di bagian imigrasi kedatangan internasional yang memerlukan waktu satu hingga dua jam. Pemesanan tiket dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi HHR Train pada android. Dari stasiun kereta HHR mekah, jamaah dapat menggunakan bus nomor 7A dengan tujuan langsung ke masjidil haram.

Transportasi dalam kota

Di dalam kota mekah, jamaah dapat menggunakan “Makkah bus” untuk bepergian dalam kota. Biaya dari Makkah bus ini hanyalah 4 riyal untuk penggunaan satu hari (24 jam), sehingga tidak perlu membeli tiket tambahan ketika akan transit atau pulang. Tiket bis dapat dibeli pada petugas di beberapa halte bus, kemudian jamaah akan mendapatkan print out tiket bis yang berlaku selama 24 jam. Petugas tiket bus memiliki ciri khas memakai rompi hitam bertuliskan Makkah bus.

Untuk melihat trayek bus dan jadwal datang bus, jamaah dapat menggunakan aplikasi Makkah bus pada android. Beberapa rute bus penting adalah bus nomor 8 dan 7A. Bus nomor 8 adalah bus yang berhenti pada halte Ajyad 2 yang berjarak hanya 500 meter arah tenggara dari Masjidil Haram. Kemudian bus nomor 7A adalah bus PP yang hanya akan berhenti pada stasiun HHR dan Masjidil Haram sebelah barat daya.

Trayek Makkah bus
Tampilan dalam Makkah bus
Penumpang Makkah bus yang hendak naik
Ciri halte bus, terdapat tanda bertuliskan makkah bus (kiri) atau tanda lalulintas berwarna biru berlogo silang dan gambar bus (kanan)
Petugas bis dengan ciri khas berompi hitam bertuliskan Makkah bus

Reservasi hotel

Terkait dengan akomodasi/penginapan, jamaah dapat menyesuaikan budget untuk umroh. Prinsipnya adalah semakin jauh dari masjid, maka akan semakin murah harga sewa perharinya. Saya sendiri memilih menginap pada tempat yang berjarak cukup jauh dari masjid (sekitar 2 hingga 3 km) namun dekat dengan halte bus nomor 8 untuk memudahkan transportasi menuju masjidil haram. Penginapan pada lokasi tersebut umumnya hanya seharga 50 hingga 100 riyal (200 hingga 400 ribu rupiah) permalam dengan fasilitas standar.

Rute Makkah bus nomor 8 (warna pink)

Makanan dan kebutuhan lain

Warung makan sangat mudah ditemui di Mekah, dengan berbagai menu. Pilihan makanan yang paling murah dan cocok untuk jamaah Indonesia adalah chicken briyani seharga 10-15 riyal, dengan porsi jumbo yang dapat dimakan berdua. Kemudian dapat juga membeli roti cemilan di Baqala/minimarket terdekat. Roti favorit saya adalah croissant rasa hazelnut coklat dengan harga 2.5 riyal untuk roti kecil, dan 4 riyal untuk roti besar.

Daftar harga di salah satu warung makan di Mekah
Roti hazelnut coklat

Untuk obat-obatan, disarankan untuk jamaah membawa perlengkapan obat dasar pribadi dari Indonesia seperti balsem, inhaler, paracetamol, koyo cabe, dll dikarenakan obat-obatan tersebut agak sulit dan mahal didapatkan di Mekah.

Tips dan Trik sekaligus penutup

Demikian pengalaman dan sharing saya selama umrah backpacker di mekah selama 10 hari. Dari keseluruhan tips umroh backpacker, hal yang tidak kalah penting adalah jamaah agar dapat menyiapkan umroh ini dengan baik, mulai dari pemesanan tiket pulang pergi, reservasi hotel, penarikan uang riyal, pemesanan tiket kereta (bila menggunakan kereta), dll. Kemudian keseluruhan dokumen tersebut agar diprint sehingga jamaah memiliki persiapan apabila melewati imigrasi di bandara keberangkatan dan kedatangan. Apabila petugas imigrasi melihat persiapan jamaah tidak matang (semisal tidak ada booking tiket hotel atau tiket pulang), maka kemungkinan terburuknya adalah jamaah tidak diperbolehkan untuk berangkat umroh oleh petugas imigrasi. Sehingga penutup dari tips umroh backpacker ini adalah agar jamaah dapat mempersiapkan umroh ini dengan matang dan mencetak seluruh dokumen sebelum melakukan perjalanan.

Demikian sekilas sharing dari saya, semoga dapat bermanfaat untuk jamaah semua.


Yanuar Mahfudz Safarudin adalah dosen ASN dari Politeknik Negeri Semarang, yang saat ini sedang menempuh studi lanjut program doktor bidang teknik elektro pada United Arab Emirates University (UAEU) Al Ain, Abu Dhabi. Yanuar juga memiliki channel YouTube yang dapat dilihat pada https://www.youtube.com/@el-mahfudz1183