Serba Serbi Hewan Kesayangan Nabi

Penulis: Fajar Shodiq Permana

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh

Ijin sharing tentang kucing sebagai hewan kesayangan saya.

Gambar 1. Kucing lucu (ChatGPT 4.0)

Kucing adalah hewan yang sering dipelihara oleh manusia diseluruh dunia. Kucing seringkali dianggap hewan yang sakral di berbagai budaya atau keyakinan. Misalnya, di Agama Islam, kucing merupakan hewan yang suka kebersihan seperti pada hadist berikut :

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Bukhari)

“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).

Hal ini dikarenakan lidah kucing banyak tonjolan kecil yang berfungsi untuk membersihkan kotoran dan tidak menyebabkan air yang minum menyebar kemana-mana.

Gambar 2. Kucing suka membersihkan tubuhnya (ChatGPT 4.0)

Selain itu, banyak penelitian kejiwaan yang berkaitan kucing untuk bisa membentuk perilaku masyarakat di berbagai usia yang dirangkum dari artikel penelitian :

  1. Memelihara kucing secara individu dapat memperbaiki tingkat kebahagiaan hidup (Ravenscroft et al., 2021)
  2. Memelihara kucing dalam keluarga bisa memperat hubungan anak dengan orang tua (Finka et al., 2019)
  3. Memelihara kucing oleh anak kecil dapat belajar terkait menjaga kebersihan (Muldoon et al., 2015) dan memahami makna tanggung jawab dan berbagi (Nancekivell et al., 2023)
  4. Memelihara kucing untuk remaja/ dewasa bisa mengurangi stress dan meningkatkan motivasi belajar/bekerja (Dinis & Martins, 2016)
Gambar 3. Kucing sebagai hewan peliharaan keluarga (ChatGPT 4.0)

Namun walaupun manfaat yang banyak yang telah dibuktikan pada berbagai penelitian bukan berarti kita bisa memelihara kucing sebanyak mungkin akan memberikan efek yang baik pada lingkungan kita seperti beberapa pertimbangan ini :

  1. Kucing merupakan hewan karier untuk penyakit parasit Toxoplasmosis yang menyebabkan gangguan kehamilan
  2. Kucing yang overpopulasi pada lingkungan menyebabkan penurunan burung kecil liar

Maka memelihara kucing sebagai makhluk ciptan Allah kita wajib memahami pertimbangan tertentu agar tidak menjadi penyebab masuk ke neraka seperti larangan pada hadist Rasulullah sebagai berikut :

“Neraka dipertunjukkan sedemikian dekat sehingga aku berkata, Wahai Rabbku! Akankah aku menjadi salah satu penghuninya?” Tiba-tiba beliau melihat seorang perempuan-yang tengah dicakari seekor kucing. Beliau bertanya, “Apa yang salah dengannya?” Beliau diberi tahu (Jibril?), “la telah mengurung seekor kucing hingga mati kelaparan.”

Dalam narasi lain, beliau bersabda, “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang binatang kecil yang ada di lantai”. (HR Bukhari).

Dan menariknya teori barat mengembangkan Animal Welfare (Kesejahteraan Hewan) yang sebenarnya sangat mendukung ajuran Rasullullah. Adapun Animal Welfare memiliki nilai/value yang disebut 5 kebebasan (Freedoms) adalah sebagai berikut :

  1. Freedom from Hunger and Thirst/ Bebas dari Lapar dan Haus – hewan bisa mendapatkan makanan dan minuman secara cukup
  2. Freedom from Discomfort/ Bebas dari Ketidaknyamanan- hewan memiliki tempat tinggal yang layak sesuai naluri perilaku mereka
  3. Freedom from Pain, Injury or Disease/ Bebas dari Rasa Sakit, Cedera, atau Penyakitproses memelihara yang benar sehingga hewan dapat terhindar dari sakit dan cedera
  4. Freedom to Express Normal Behavior/ Bebas untuk Mengekspresikan Perilaku Normal- hewan dapat berperilaku sebagaimana perilaku normal hewan tersebut
  5. Freedom from Fear and Distress/ Bebas dari Ketakutan dan Kekhawatiran- tidak ada ancaman terhadap hewan tersebut yang dapat menyebabkan stress pada hewan
Gambar 4. Kucing secara naluri selalu menjaga kukunya selalu tajam (ChatGPT 4.0)

Maka jika ingin memelihara kucing guna mendapatkan manfaat memelihara kucing, berikut tips berdasarkan pengalaman memelihara kucing sejak kecil, sebagai berikut:

  1. Kucing baiknya tidak dikurung sepanjang hari, kucing bisa dibiarkan bermain seluasa mungkin, dengan akses pintu keluar yang dimungkinkan kucing bisa keluar untuk mencari tanah buat buang air. Atau bisa siapkan bak pasir namun tentunya butuh waktu menyiapkan dan menggantinya dan tentunya ada biaya untuk beli pasir secara rutin.
  2. Jika kucing yang kita pelihara adalah kucing jantan, kenalkan kucing dengan lingkungan luar jika kucing kita lebih suka main di rumah saja karena sebenarnya kucing adalah memiliki teritori dan berkomunikasi antar kucing, ini bisa memberikan informasi ke kucing liar di lingkungan luar rumah ada kucing dirumah ini. Hal ini bertujuan agar kucing jantan liar tidak menandai lingkungan rumah kita sebagai teritorinya. Selain itu kucing belajar mencari mangsa alami seperti tikus.
  3. Apabila kucing yang kita pelihara betina, cara no 2 beresiko akan memberikan informasi  bahwa disitu ada kucing betina dan kucing betina akan tahu bagaimana cara mencari penjantan pada musim kawin. Ada baiknya kucing betina memang tidak sering bermain diluar rumah.
  4. Pada musim kawin, secara naluri dan normal pasti kucing jantan dan betina akan mencari satu sama lain. Apabila kucing betina kita tidak ingin dikawini maka baiknya jangan dibiarkan ke lingkungan luar rumah. Kita bisa mengenali dengan musim kawin kucing melalui kucing kehilangan nafsu makan dan sering berteriak seperti suara memanggil. Dan INGAT jangan sekali-kali memberikan Pil KB kepada kucing ya bisa beresiko berbahaya merusak rahim si kucing betina yang bisa menyebabkan kematian. Namun apabila kucing kita jantan dan kita lepaskan keluar rumah, ada resiko kucing jantan kita akan bertengkar satu sama lain yang bisa menyebabkan luka cukup serius. Yang paling penting batasi kucing saat musim kawin guna pengendalian populasi kucing kita. Musim kawin biasanya berlangsung selama 7-14 hari.
  5. Kuku kucing dapat tumbuh cepat karena dia hewan pemburu sehingga secara naluri kucing akan mengasa kukunya. Dan tempat yang paling disukai untuk mengasa kuku adalah sofa, namun apabila dilingkungan rumah kita mudah menemukan pohon besar maka kucing akan mengasa kukunya di pohon tersebut. Atau bisa kita siapkan homemade tempat mengasa kuku kucing dengan menggunakan kardus berkas.
  6. Kenali sifat kucing kita seperti apakah agresif, penakut, atau manja. Apabila ikatan dengan tuannya sangat kuat, kucing yang agresif akan manja. Cara yang paling ampuh membuat ikatan yang kuat dengan kucing kita adalah memberikan makan, mengelus dan sering mengajak bicara kucing. Yakinlah kucing mengerti bahasa kita.
  7. Untuk menghindari penyakit parasit toxoplasmosis yang disebarkan oleh kucing, pastikan kucing kita tidak memakan tikus, atau makan ikan mentah. Walaupun poin 2 kita sebaiknya mengenalkan kucing kita ke lingkungan luar, namun dengan pemberian pakan seperti dry cat food yang rutin atau snack wet cat food, kucing kita akan merasa cukup dengan pakan yang kita berikan dan ketika dia melihat tikus dia hanya membunuhnya namun tidak memakannya.
  8. Kucing adalah hewan pencemburu, maka pikirkan dengan matang jika memelihara kucing yang banyak, biasanya ada masalah berkaitan kerukunan antar kucing. Itunya jika kucing kita selalu bertengkar satu sama lain akan memberika dampak stress kepada kita.

Walaupun pengendalian populasi kucing dengan sterilisasi merupakan langkah yang bijak, namun alangkah lebih bijak memelihara kucing dengan jumlah yang secukupnya dimana bisa yakin mampu merawat kesehatan kucing tersebut dan tidak mengganggu lingkungan. Kalau saya, ya memelihara 1 kucing sudah cukup untuk memberikan dampak yang baik bagi kita. Selain itu, kita lebih mudah merawat, menjaga dan mengawasi kucing kita.

Gambar 5. Kasih sayang antara kucing dan tuannya (ChatGPT 4.0)

Terima kasih telah membaca tulisan saya ini, semoga bermanfaat

Penulis:
Fajar Shodiq Permata

Mahasiswa PhD di United Arab Emirates University

Referensi:

Dinis, F. A. B. S. G., & Martins, T. L. F. (2016). Does cat attachment have an effect on human health? A comparison between owners and volunteers. Pet Behaviour Science, 1, 1–12. https://doi.org/10.21071/pbs.v0i1.3986

Finka, L. R., Ward, J., Farnworth, M. J., & Mills, D. S. (2019). Owner personality and the wellbeing of their cats share parallels with the parent-child relationship. PLOS ONE, 14(2), e0211862. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0211862

Muldoon, J. C., Williams, J. M., & Lawrence, A. (2015). ‘Mum cleaned it and I just played with it’: Children’s perceptions of their roles and responsibilities in the care of family pets. Childhood, 22(2), 201–216. https://doi.org/10.1177/0907568214524457

Nancekivell, S. E., Davidson, N. S., Noles, N. S., & Gelman, S. A. (2023). “She should get her own cat”: Parent‐child conversations about ownership and sharing. Early Childhood Research Quarterly, 63, 434–445. https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2023.01.007

Ravenscroft, S. J., Barcelos, A. M., & Mills, D. S. (2021). Cat-human related activities associated with human well-being. Human-Animal Interaction Bulletin, hai.2021.0006. https://doi.org/10.1079/hai.2021.0006

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *